Pecinta Alam Adalah Publisher Pariwisata

Berbicara Soal Pecinta alam bukan hal yang tabuh lagi bagi kita. Pecinta alam adalah pribadi yang punya rasa peduli yang tinggi kepada alam serta selalu mencari lokasi di alam yang berpotensi dijadikan tempat Wisata yang baru  disuatu daerah.  Pecinta alam juga diidentikan dengan Pendaki Gunung, Petualang, Kegiatan Bakti sosial, Para Traveler bahkan mereka-mereka ini sering menggali budaya-budaya yang unik  di setiap daerah (Explore Budaya). Mereka kadang mendirikan organisasi untuk belajar lebih dalam lagi soal apa yang mereka butuhkan di alam. Di kalangan Mahasiswa misalnya mereka menyebutnya MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam), atau di kalangan umum OPA (Organisasi pecinta Alam) bahkan Para Pelajar pun punya Organisasi Pecinta Alam SISPALA (Siswa Pecinta Alam).

Sementara itu, kita beralih berbicara tentang Pariwisata. Ini merupakan salah satu bidang sebagai penunjang atau sumber pendapatan suatu daerah, bukan soal penjualan barang atau mungkin soal hasil produksi  tapi ini soal daya tarik. Semakin banyak pengunjung yang datang ke daerah kita karena mungkin penasaran atau takjub dengan keindahan alam yang kita miliki, otomatis daerah kita akan dikenal oleh khalayak ramai.

Jika muncul pertanyaan apa kaitannya Pecinta Alam dengan Pariwisata? Kaitannya sangat erat, Pariwisata menyangkut semua tentang Alam, sementara Pecinta Alam yang jadi orang yang memerhatikan alam, mereka juga bisa jadi Marketing sekaligus Publisher karena jiwa mereka yang tidak pernah berhenti mencari hal yang baru di alam. Kita ambil contoh di Sulawesi Selatan Misalnya, Lembah Ramma’ kabupaten Gowa. ketika mereka yang sudah pernah mengunjungi tempat itu, ketika pulang mereka mempublikasikannya baik melalui twitter, instagram, ataupun Facebook dari sinilah orang diluar sana dapat melihat objek wisata kita di sulawesi selatan. Bahkan Beberapa minggu yang lalu  diadakan JAMBORE PECINTA ALAM SE-INDONESIA lokasinya di Lembah Ramma’. Beruntungnya kita daerah kita bisa jadi tuan rumah. Kemudian untuk daerah Toraja yang terkenal budayanya yang unik sampai ke dunia international dan ini juga merupakan daerah yang daya tarik pariwisatanya tinggi. Objek wisata kuburan batu Londa, lemo, kete kesu’ upacara adat rambu solo’ dll. Selalu dibanjiri turis mancanegara maupun domestik.

Nah sekarang, semua harus ikut ambil bagian baik Pecinta alam, masyarakat, bahkan pemerintah. Tidak ada salahnya mendapat arahan dari pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Mungkin para pecinta alam ada keluhan atau ada masukan ini waktu yang cocok untuk bicara, ini juga jadi sarana untuk belajar kepemimpinan sama ketika anda para pendaki di didik di organisasi kalian. Yang Paling penting Sambil mereka giat belajar tentang Alam mereka juga harus tetap focus pada pendidikan mereka masing-masing.  Harus mampu membagi waktu mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. biar suatu kelak bisa jadi pemimpin yang hebat. Salam Lestari…

EUNIKE PAKIDING-2016/05/20

6 Comments Add yours

  1. mataalloblog says:

    Mantap. Exited membaca tulisan tulisan di blog ini.

    Liked by 1 person

  2. Sama-sama kak.. 🙂

    Like

  3. semar mandu says:

    luar biasa….semoga pemerintah juga bisa membaca tulisannya agar PA dapat di perhatikan sebagai agen utama dalam mempublish tempat parawisata yang baru…

    Like

  4. Semoga.. Biar Sekalian di Fasilitasi 😛

    Like

  5. Dit says:

    Kalo pecinta alam adalah publisher,maka jadilah publisher yg beretika,terutama menjaga kebersihan lokasi 🙂

    Like

Leave a comment